Monday, March 16, 2009

PRESS “CANCEL” TO KUTUKAN

DWI-07-08
Nuris dan Yadi adalah sebagian orang yang menjadi saksi hidup bahwa tesis ku bukanlah soal pers, sebagaimana yang ku teriakkan kesemua orang sebelumnya.

Tapi justru tentang teknologi informasi dalam aspek hukum tentunya, hari itu adalah ujian tesisku, walau dosen penguji utama, dekan fakultas hukum Untan itu menyukai ide dasarku, tetap saja tak menyulutkan risau dihatiku karena tak dapat tampil gemilang mempertahankan tesisku itu. Entahlah mungkin karena kurang cukupnya waktu untuk melakukan penelitian, dan pikiran burukku muncul, ya...., aku merasa dikutuk

Aku menganggap itu kutukan dengan alasan bahwa, sebelumnya aku sangat ingin menulis tesis tentang pers, aku diskusi dengan banyak orang, aku juga saksi sejarah terhadap peristiwa-peristiwa yang berkitan dengan pers, saat sejarah tercipta di mana sahabatku Mering, dkk dipecat maka aku ada, sampai-sampai ada seorang dosenku yang mengira aku adalah wartawan.

Buku-buku tentang hukum pers sudah dikumpulkan, aku tak perduli pendapat sebagian temanku bahwa pers itu bukan hal yang menarik untuk ditulis. Bahkan keinginan ku itupun sudah kuikrarlihatkan semangatku di tulisan ”Duniamu Sahabat”

Judul tesis yg ku ajukan di jurusun sudah di acc dosen jurusan, tapi tidak ku garap, karena terus berupaya mencari materi menarik tentang pers, dan memang judul yang kumaksud itu bukanlah soal pers.

Aku dicari dosen jurusan, mengapa tesisku tidak segara digarap, sementara waktu yang tersisa semester ini nyaris usai, aku masih berkonsultsi apakah aku boleh menulis tentang jurnalitik.

Judul baru yang sebenarnya judul lama itu sudah kusiapkan, tapi karena aku terjegal di konsentrasi bisnis maka aku harus menulis dengan presfektif bisnis, sulit.

Akhirnya dengan berat hati tesisku tetap pada judul semula tentang teknologi informasi....

Aku galau tak mampu berikan yang terbaik dalam tesisku, hingga makan malam di resto favorit sebagai tanya syukur dan terima kasihku pada sahabat-sahabat yang menemaniku ujian tak terlalu kunikmati, yah shabu-shabu, makanan jepang itu sama sekali tak dapat menggugah seleraku..

Galau tak boleh lah berlama-lama, itu ujarku pada jiwa yang terkadang lelah dengan semua hal, karena menuliskan tentang pers bisa ku lakukan kapan saja, tidak hanya dengan tulisan ilmiah dikampus, maka aku mau menulis tentang pers, menulis tentang apa saja, aku akan menulis sepanjang hidup..

Enyahlah pikiran buruk, karena sesungguhnya kutukan itu tidak akan pernah ada....

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template 'Contemplation' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP